Pengamat Politik Ungkap Alasan PKS Pilih Bobby Nasution Ketimbang Edy Rahmayadi

0

Medan, HARIANMEDIARAKYAT – PKS telah resmi memberikan dukungannya kepada Bobby Nasution untuk maju dalam kontestasi Pilgubsu November mendatang.

Awalnya, nama Edy Rahmayadi sempat diyakini akan diusung oleh partai yang dulu bernama Partai Keadilan tersebut. Namun, keputusan akhir jatuh pada Bobby Nasution.

Pengamat politik dari USU, Dr. Indra Fauzan, membeberkan beberapa alasan mengapa PKS akhirnya memilih Bobby ketimbang Edy.

“Pertama, posisi Bobby yang unggul dalam survei menjadi faktor utama. Beberapa survei menunjukkan Bobby Nasution jauh lebih unggul dibandingkan rivalnya. Ini memberikan keyakinan bagi PKS untuk meninggalkan Edy,” ujar Indra Fauzan pada Minggu (4/8/2024).

Menurut survei terbaru LSI, Bobby Nasution memperoleh dukungan sebesar 61,3 persen, sementara Edy Rahmayadi hanya 30,6 persen, dan sisanya 8,1 persen responden tidak menjawab.

Alasan kedua, PKS tidak akan mendapatkan keuntungan signifikan jika mengusung Edy. Apalagi, jika terjadi koalisi PKS-PDIP, akan ada ego politik dari PDIP yang akan mengutamakan kader mereka.

“Dalam hal ini, PDIP akan berusaha keras memajukan kader mereka sebagai pengusung utama. Edy bukan kader PKS, jadi PKS tidak akan mendapat apa-apa,” jelas Fauzan, alumni pascasarjana Universiti Kebangsaan Malaysia.

“Jika Cagubnya Edy, maka posisi Wagub akan diisi oleh kader PDIP sendiri. Dengan situasi ini, sulit bagi PKS untuk mengusung Edy Rahmayadi. Mungkin juga bagi PDIP lebih baik bertarung dengan kader sendiri,” tambah Fauzan.

Alasan ketiga adalah posisi tawar PKS di koalisi nasional. PKS memiliki keinginan untuk bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran di tingkat nasional.

“Mendukung Bobby Nasution adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut. Gerindra dan PKS sudah lama menjalin hubungan baik dalam politik, sehingga mendukung Bobby adalah langkah strategis untuk bergabung dengan Gerindra,” jelas Fauzan.

Alasan keempat, PKS tidak ingin kehilangan kendali atas Sumut yang selama ini mereka kuasai. Setiap calon yang mereka usung sejak 2008, 2013, hingga 2018 selalu berhasil menang. PKS tentu ingin mempertahankan rekor tersebut.

“Jadi, realistis jika PKS memilih mendukung Bobby dan tidak Edy,” pungkas Fauzan. (Agung)

Sebarkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *