Jatim Raih Dua Medali Emas Wushu Wing Chun
MEDAN, HARIANMEDIARAKYAT
Dua atlet perwakilan Jawa Timur (Jatim), Michael Arrol Nestor Jennings (putra) dan Jessie Djalimin (putri) berhasil meraih medali emas nomor gabungan wing chun butterfly sword dan wing chun wooden dummy PON XXI/2024, pada pertandingan yang digelar di GOR Dispora Sumut, Jumat (13/9).
Michael Arrol Nestor Jennings berhasil merebut medali emas setelah meraih total nilai 18.510 dengan rincian butterfly sword 9.230 dan wooden dummy mendapat nilai 9.280. Medali perak nomor ini direbut wakil Jateng, Rio Noviansyah Sutomo dengan total nilai 18.416 dan medali perunggu diraih DKI Carlson Sasmita dengan total nilai 18.399.
Sementara untuk peraih medali emas wing chun butterfly sword dan wing chun wooden dummy putri, Jessie Djalimin setelah mengumpulkan total nilai 18.469, disusul peraih medali perak dari Jatim Shakira Marini Putri dengan total nilai 18.440 dan medali perunggu direbut Sukma Tri Nur Azizah dari Jambi dengan total nilai 18.422.
Sedangkan wakil Sumut, Elsya Mutiara Sabrina Manurung dan Alexandra Dwi Putri menduduki peringkat empat dan enam dengan perolehan nilai 18.936 dan 18.370.
Menanggapi kemenangan pada tim nya tersebut, pelatih wushu asal Jatim, Sher Lie mengaku sangat bangga atas perolehan medali emas dan perak pada wushu taolu ini. “Harapan kami para pelatih, semua atlet yang berjuang dari Jatim bisa mendapatkan medali. Meski tantangan terberat dari lawan yakni dari DKI karena atlet nya lebih banyak senior,” katanya.
Sejak 10 tahun jadi pelatih wushu, Sher Lie yang juga pernah meraih medali emas pada PON 1996, 2000 dan tahun 2004 ini mengaku atlet-atlet wushu di Jatim cukup banyak dan dibutuhkan pertandingan-pertandingan lebih besar lagi baik tingkat nasional dan internasional.
“Bibit-bibit baru di cabang olahraga wushu ini terus tumbuh, karena wushu ini sangat mengajarkan kita untuk disiplin serta bisa lebih mudah mengikuti cabang olahraga lainnya. Meski memang mental yang bisa bertahan di wushu ini tidak sekuat generasi-generasi sebelumnya sehingga diperlukan latihan yang lebih keras lagi untuk menjadi pemenang,” tuturnya. (PB PON XXI/Yuni Naibaho)(zt.