Reses II Dr. Lily MBA, Warga Medan Petisah Soroti Banjir, Infrastruktur, Bantuan Sosial, dan Pelayanan Kesehatan

MEDAN, HARIANMEDIARAKYAT – Keluhan soal banjir akibat parit tersumbat, infrastruktur rusak, bantuan sosial yang tak merata, serta layanan kesehatan yang masih dikeluhkan mendominasi Reses II Anggota DPRD Medan, Dr. Dra. Lily MBA, MH, di Jalan Meranti, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (23/2). Warga menyampaikan berbagai permasalahan yang mereka hadapi dengan harapan mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Reses yang berlangsung di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 ini dihadiri ratusan warga serta perwakilan instansi terkait, termasuk Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Medan. Dalam pertemuan itu, Dr. Lily MBA menegaskan bahwa reses adalah momentum penting bagi warga untuk menyampaikan aspirasi dan mendorong perbaikan kebijakan publik. Dengan penuh semangat, ia mendengarkan satu per satu keluhan warga dan memberikan solusi yang konkret.
Banjir Akibat Drainase Buruk, Warga Geram
Purnama Sitompul, warga Jalan Pabrik Padi, mengungkapkan bahwa banjir di daerahnya semakin parah akibat parit yang menyempit dan tertutup bangunan warga. “Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan ini, tapi belum ada tindakan tegas dari pemerintah,” ujarnya.
Keluhan serupa datang dari Efendi, warga Kelurahan Sei Putih Timur II, yang menyebut kondisi parit di Jalan Meranti Gang Bengkok sudah dua tahun tersumbat tanpa ada tindak lanjut. “Pihak kelurahan sudah datang memfoto, tapi sampai sekarang tidak ada realisasi,” keluhnya.
Radha Krisna, warga Jalan PWS Gang Sriwijaya, juga meminta agar drainase di wilayahnya segera dibangun ulang karena sudah tidak berfungsi.
Menanggapi hal ini, Dr. Lily MBA meminta agar aparatur pemerintahan setempat lebih proaktif. “Kepling, lurah, dan kecamatan harus segera mengoordinasikan langkah-langkah konkret, termasuk gotong royong warga untuk membersihkan parit. Namun, pemerintah juga harus hadir dengan solusi nyata,” tegas politisi PDIP ini.
Jalan Rusak Akibat Pembangunan Parit
Selain banjir, warga juga mengeluhkan kondisi jalan yang semakin memburuk akibat proyek pembangunan parit yang tak kunjung diperbaiki. Eli Elisa, warga Kelurahan Sei Putih Timur I, menyoroti Jalan Punak yang rusak parah dan membahayakan pengendara. “Warga sering terperosok. Harus ada tindakan segera agar jalan ini diaspal kembali,” pintanya.
Bantuan Sosial dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
Dalam reses ini, isu bantuan sosial juga mencuat. Wak Kettel, seorang lansia yang sehari-hari berjualan es menggunakan sepeda, mengeluhkan belum menerima bantuan sosial. Perwakilan Dinas Sosial Kota Medan, Ester Hutabarat, menjelaskan bahwa bantuan diberikan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan warga yang merasa berhak harus memastikan namanya terdaftar. “Warga yang membutuhkan bisa mengusulkan dirinya untuk masuk ke dalam DTKS dan menunggu verifikasi dari pemerintah pusat,” jelas Ester.
Dr. Lily MBA menegaskan bahwa ia akan memperjuangkan agar warga yang benar-benar membutuhkan dapat memperoleh haknya dalam program bantuan sosial. “Kita tidak boleh membiarkan masyarakat kecil terabaikan. Saya akan mengawal data ini agar lebih transparan dan tepat sasaran,” katanya dengan penuh semangat.
Pelayanan Kesehatan yang Masih Bermasalah
Masalah layanan kesehatan juga turut disoroti dalam reses ini. Hendra Prawira dari Yayasan Sosial Punak Indonesia mempertanyakan bagaimana menindaklanjuti rumah sakit yang tidak memberikan pelayanan maksimal.
Perwakilan Dinas Kesehatan Kota Medan, Evy Ohara, menjelaskan bahwa puskesmas memiliki jaringan dengan rumah sakit dan dapat menerima laporan keluhan warga. “Jika ada warga yang tidak mendapatkan layanan dengan baik, segera laporkan saja ke puskesmas, tidak perlu langsung ke Dinas Kesehatan,” ungkap Evy di hadapan warga.
Dr. Lily MBA menegaskan bahwa pelayanan kesehatan yang buruk tidak boleh dibiarkan. “Masyarakat harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Saya akan terus memantau agar tidak ada warga yang terabaikan,” ucapnya dengan tekad kuat.
Aspirasi Warga Akan Dibawa ke Sidang Paripurna
Menutup sesi tanya jawab, Dr. Lily MBA memastikan semua keluhan yang diterima akan dituangkan dalam laporan reses dan disampaikan ke Pemko Medan melalui sidang paripurna DPRD. “Saya akan terus mengawal aspirasi ini agar ada tindakan nyata dari pemerintah,” pungkasnya.
Di akhir acara, Dr. Lily MBA membagikan kertas aspirasi kepada warga untuk mencatatkan keluhan tambahan. Kegiatan ditutup dengan pemberian souvenir dan sesi foto bersama sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang aktif menyampaikan aspirasinya. (Agung)