Sampah di Penampungan Sementara Rawamalang Timbulkan Bau Menyengat

0
HMR (Jakarta) – Warga Rawamalang, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara keluhkan bau sampah yang tak sedap dan menyengat dilokasi penampungan sampah sementara. 
Diketahui, adapun yang menjadi persoalan yakni tidak terangkutnya keseluruhan Sampah pada saat dilakukan pengambilan oleh petugas. Sampah yang tertinggal itu, kemudian ketumpuk lagi dengan sampah-sampah yang baru dibuang. Dan sampah lama itu kemudian membusuk hingga menimbulkan bau tak sedap dan menyengat hidung. 
Salah seorang warga RT 006 saat dikonfirmasi berharap agar petugas kebersihan dari Kecamatan Cilincing tidak membiarkan sampah-sampah itu menumpuk lama dilokasi penampungan sementara yang menimbulkan bau tak sedap.
“Kami berharap pimpinan atau Kasatpel Lingkungan Hidup (LH) Kecamatan Cilincing bersedia melihat langsung ke lokasi pembuangan sementara sampah warga tersebut untuk melihat dan merasakan bau sampah itu,” tutur warga itu yang kesehariannya bekerja diproyek jalan Tol Cibitung Cilincing yang tidak jauh dari lokasi.
Hal senada dikatakan Surtinah, warga Kampung Sawah, Kelurahan Semper Timur, Cilincing. Dia sering melewati Jalan Cakung Drain untuk berbelanja kebutuhan sehari hari rumah tangganya, dan saat melewati lokasi buangan sampah itu akan terasa bau tak sedap dan menyengat.
Manurutnya, petugas PJLP Kebersihan pada lingkungan kerja Kasatpel LH Kecamatan Cilincing itu cukup banyak. Jadi kalau dikatakan kurang sumber daya manusia sangat tidak masuk akal. Ada petugas kebersihan di tingkat RT dan RW yang mengumpulkan samapah warga, petugas dari kelurahan hingga PJLP kebersihan Satpel LH kecamatan.
Dia meminta kepada Kasatpel LH Kecamatan Cilincing untuk lebih meningkatkan kinerja bersama anak buahnya dalam menangani sampah masyarakat di tempat penampungan sementara.
 “Jangan dibiarkan berlama lama menumpuk baru diangkut. Bau yang muncul, selain tak sedap juga membahayakan bagi kesehatan masyarakat, khususnya bagi anak-anak dan warga usia lanjut,” terang Surtinah.
Sebarkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *