Kompak Kenakan Batik, Red Sparks Santap Malam dan Joget Dangdut di Kunstkring Paleis
JAKARTA, HARIANMEDIARAKYAT
Red Sparks sekali lagi berkesempatan menyantap makan malam di Galeri Seni Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta, pada Kamis (18/4) yang lalu. Namun, kali ini ada yang menarik dari acara tersebut, yaitu semua anggota Red Sparks tampak kompak mengenakan baju tradisional Indonesia. Para pria terlihat gagah dengan kemeja batik, sementara para putri cantik memakai atasan dan bawahan batik yang serasi. Selain menikmati hidangan Indonesia yang lezat, Red Sparks juga terlihat asyik menikmati lagu-lagu dangdut yang mengiringi makan malam mereka.
Gwak Seon-ok nampak turut bernyanyi lagu tradisional Korea, Arirang dilanjutkan berjoget dangdut Rungkad. Pelatih Ko Hee-jin juga nampak berjoget ria disambut tepuk tangan meriah. Diiringi lantunan musik, nyanyian dan tarian dari Indonesian Traditional Angklung Ansemble.
“Ini pertama kali saya makan makanan Indonesia dan semuanya enak, ternyata pas dilidah saya. Jadi saya merasa senang sekali,” tutur Gwak Seon-ok usai menikmati santap malam.
“Oiya tadi ada lagu tradisional dangdut khususnya yang berjudul Rungkad, sebelumnya di Korea juga sempat didengerin juga. Kesan awal belum tahu lagunya tapi pas dibagian yang kita tahu jadi ingat,” imbuhnya.
Seluruh tim yang hadir nampak sumringah dengan sesekali menebar senyum. Nampak asing untuknya kemudian sesekali mereka mengabadikan momen-momen unik ini dengan ponsel dan berfoto.
Suasana santap malam ini terasa kalem dengan gedung yang dibangun sejak 1914. Ornamen dan lukisan oldschool terpajang di setiap sisi dinding yang didominasi warna gelap.
Sementara, menu yang disajikan nampak mengangkat makanan lokal Indonesia seperti tahu telor, ayam goreng lengkuas, acar kuning, krupuk emping, sate lembut betawi, sambal tomat hingga es campur.
Marketing Kunstkring Paleis Dian Okvitasari menyampaikan, Gedung Kunstkring Paleis dibangun tahun 1914. Seniman dunia seperti Marc Chagall hingga Vincent van Gogh pernah berkumpul di gedung ini.
“Gedung ini dulu saat dibangun di tahun 1914 namanya Kunstkring, dalam bahasa belanda artinya lingkar seni. Gedung ini dulu untuk berkumpulnya seniman-seniman dunia seperti Vincent van Gogh, Pablo Picasso, Paul Gauguin, Piet Ouborg dan Marc Chagall,” urainya.