OJK Dorong Investasi Syariah dan Akses Pendanaan untuk Ekonomi Berkelanjutan

0

Blinkiss.id, Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menunjukkan komitmen kuatnya untuk memperluas literasi dan inklusi pasar modal hingga ke wilayah timur Indonesia dengan menyelenggarakan Sosialisasi Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2025 di Jayapura, Papua pada 26–27 Mei 2025.

Melalui gelaran SEPMT ini, OJK akan berupaya menghadirkan akses Pasar Modal yang merata serta berkelanjutan untuk Masyarakat Bumi Cenderawasih.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara OJK dan Self-Regulatory Organizations (SRO), yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), serta didukung penuh oleh Pemerintah Daerah Papua dan berbagai stakeholders lainnya, Selasa (27/5/2025)

Rangkaian acara SEPMT menghadirkan berbagai aktivitas edukatif yang bersifat interaktif dan aplikatif dalam meningkatkan pemahaman serta mendorong pemanfaatan akses pasar modal secara optimal oleh masyarakat Papua.

Universitas Yapis Papua menjadi lokasi utama pelaksanaan kegiatan SEPMT melalui penyelenggaraan Kuliah Umum Pasar Modal Syariah yang dihadiri langsung oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi.

“Investasi di Pasar Modal Syariah merupakan salah satu pilihan strategis untuk melindungi nilai aset dari dampak inflasi dan memperoleh potensi keuntungan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam,” tutur Inarno.

Inarno juga menambahkan bahwa produk Pasar Modal Syariah sangat fleksibel, likuid, mudah dijangkau, dan relevan dengan perkembangan teknologi finansial serta digitalisasi di sektor keuangan. Lebih lanjut, Inarno juga menyampaikan tren positif perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia.

“Sampai dengan 15 Mei 2025, aset Pasar Modal Syariah di Indonesia berkembang cukup positif dengan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tumbuh sebesar 2,62 persen year-to-date (ytd). Dalam satu tahun, ISSI telah tumbuh hingga 3,29 persen year-on-year (yoy). Sementara dalam periode yang sama, nilai kapitalisasi ISSI juga tumbuh 4,03 persen mencapai Rp7.100,61 triliun,” ucapnya

Dari sisi kinerja produk Pasar Modal Syariah, hingga 9 Mei 2025, dana kelolaan Reksa dana syariah telah mencapai Rp57,72 triliun (tumbuh 14,18 persen ytd).

Sementara, nilai outstanding sukuk korporasi mencapai Rp62,97 triliun (tumbuh 13,93 persen ytd) dan nilai outstanding sukuk negara mencapai 1.704,34 triliun (tumbuh 4,71 persen ytd).

Rektor Universitas Yapis Papua Didik S. S. Mabui menyambut baik kegiatan ini dan menekankan pentingnya peningkatan literasi keuangan, khususnya investasi berbasis syariah, sejak dini di kalangan generasi muda.

“Mari kita jadikan momentum ini sebagai awal untuk memperluas wawasan, membangun kesadaran, juga mengembangkan generasi muda agar mengenal keuangan syariah, baik di lingkungan akademik maupun masyarakat luas,” tambah Didik.

Sosialisasi Alternatif Pendanaan Perusahaan melalui Pasar Modal

OJK juga aktif mendorong akses pendanaan bagi pelaku usaha dengan menggelar sesi “Sosialisasi Alternatif Pendanaan Perusahaan melalui Pasar Modal” pada Senin, 26 Mei 2025. Acara yang dihadiri oleh ratusan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) setempat ini menghadirkan Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK, Eddy Manindo Harahap.

Pada kesempatan tersebut, Eddy menjelaskan secara lugas langkah-langkah konkret yang dapat ditempuh pelaku usaha untuk mengakses pendanaan melalui pasar modal. Eddy juga menerangkan bahwa kegiatan ini adalah upaya strategis untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha UKM secara berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih inklusif.

Melengkapi rangkaian SEPMT, untuk memperluas jangkauan akses pendalaman pasar modal, diselenggarakan pula talkshow interaktif bertema “Melek Keuangan: Strategi Investasi Cerdas dan Menghindari Investasi Ilegal” yang disiarkan langsung oleh TVRI Papua. Talkshow ini menghadirkan narasumber dari OJK dan BEI Kantor Perwakilan Papua yang membahas secara mendalam pentingnya berinvestasi, serta kiat menjadi investor cerdas yang tidak mudah terjebak investasi ilegal.

Hadirnya SEPMT 2025 di Papua menegaskan tekad OJK untuk memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat di Indonesia memiliki kesempatan yang setara dalam mengakses dan memanfaatkan produk pasar modal. OJK menargetkan peningkatan signifikan jumlah investor ritel serta tumbuhnya minat calon emiten dari wilayah timur Indonesia, sebagai bagian dari strategi nasional dalam memperkuat perekonomian melalui pasar modal. (JBR/15)

Sebarkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *