Rizki Rifai Hadiri Event Resmi IQOS, GM FKPPI: Tidak Ada Uang Negara, Tidak Ada Pelanggaran
Langkat-HarianmediaRakyat.com
Ketua Generasi Muda FKPPI Kabupaten Langkat, Josua Sitanggang, angkat bicara menanggapi ramai pemberitaan dan viralnya video anggota DPRD Langkat Fraksi PAN, Muhammad Rizki Rifai, yang terlihat berjoget di atas kapal di kawasan Danau Toba.
Josua menegaskan, kegiatan tersebut merupakan acara resmi yang diselenggarakan oleh brand internasional IQOS, bukan acara pribadi maupun kegiatan kedinasan. Ia juga memastikan bahwa tidak ada satu rupiah pun uang negara yang digunakan dalam acara itu.
“Kegiatan itu adalah undangan resmi dari pihak IQOS. Semua biaya — mulai dari transportasi, akomodasi hingga kegiatan di lokasi — ditanggung penuh oleh penyelenggara. Jadi tidak benar jika ada opini yang menyebut Rizki menggunakan fasilitas negara,” tegas Josua Sitanggang di Stabat, Selasa (29/10/2025).
Menurut Josua, munculnya berbagai opini di media sosial yang menggiring persepsi negatif terhadap Rizki Rifai adalah bentuk pembunuhan karakter yang tidak berdasar. Ia menilai publik seharusnya lebih bijak dalam menilai dan tidak mudah terprovokasi oleh potongan video yang tidak mencerminkan konteks utuh.
“Kami minta publik dan media berhenti menggiring opini yang menyesatkan. Tidak ada pelanggaran hukum, tidak ada penyalahgunaan jabatan, dan tidak ada keterlibatan anggaran negara. Itu murni kegiatan hiburan dalam konteks promosi resmi,” tegasnya lagi.
Josua menjelaskan, Rizki Rifai hadir sebagai undangan resmi dan perwakilan generasi muda Langkat, bukan sebagai pejabat dalam kapasitas dinas. Menurutnya, seorang anggota dewan juga manusia yang memiliki ruang sosial di luar tanggung jawab formal, selama tidak melanggar etika dan aturan.
“Kita harus proporsional. Jangan karena satu video hiburan, lalu seolah-olah Rizki melakukan pelanggaran berat. Padahal ia tidak menyalahi aturan apa pun,” ujar Josua.
GM FKPPI Langkat juga mengingatkan pihak-pihak tertentu untuk tidak memanfaatkan isu ini demi kepentingan politik atau popularitas pribadi. Josua menilai framing negatif yang disebar justru dapat merusak marwah lembaga politik dan mencederai nilai objektivitas publik.
“Kami menghormati kritik, tapi jangan goreng isu hanya demi sensasi. Rizki Rifai sudah memberikan klarifikasi resmi, dan kebenarannya harus diterima secara adil. Jangan membangun persepsi yang menyesatkan masyarakat,” pungkas Josua Sitanggang.
