PENA 98 Menolak Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
MEDAN, HARIANMEDIARAKYAT
Patricius M. Rajagukguk, ST, aktivis PENA 98 Sumut, dengan tegas menolak rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI ke-2, Soeharto.
Penolakan ini disampaikan Patricius dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi HARIANMEDIARAKYAT.COM di Medan, Minggu (29/9). Ia merespons pernyataan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), yang mengusulkan agar Soeharto dipertimbangkan untuk gelar tersebut.
Dalam acara silaturahmi kebangsaan yang dihadiri oleh pimpinan MPR dan keluarga Soeharto, Bamsoet menyatakan bahwa mantan Presiden layak mendapatkan penghargaan itu.
“Rasanya tidak berlebihan jika mantan Presiden Soeharto dipertimbangkan untuk mendapatkan anugerah gelar pahlawan nasional,” ujarnya di Kompleks MPR RI, Jakarta, pada Sabtu (28/9/2024).
Menanggapi hal ini, PENA 98 menegaskan penolakannya, mengingat salah satu tuntutan gerakan reformasi ’98 adalah penurunan Soeharto. Ia diduga terlibat dalam praktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) serta pemberangusan demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.
Patricius menekankan bahwa upaya mengubah narasi sejarah reformasi dan menghapus nama Soeharto dari TAP MPR akan mengaburkan fakta-fakta yang ada. “Rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto sebaiknya dibatalkan, karena hal ini bertentangan dengan sejarah dan perjuangan reformasi ’98,” tegasnya.